NGELIST
PEMBANGUNAN
MASJID BAITURROHMAN NGASINAN
Malam ini
malem Sabtu manis . Malam Sabtu manis adalah malam
rutinan bagi Gerakan Pemuda Ansor anak ranting Ngasinan. Isi kegiatan ada 2,
yaitu ziarah makam Mbah Mahbub di lanjutkan Ngaji Kitab kunig “Kifayatul
Adzkiya” ke Gus fakih Bin KH Zabidi Zuhdie Kebarongan. Sebenarnya malam ini
hujan , tetapi karena karena tertarik dengan adanya lampu lampu yang baru di
pasang oleh pak beror beberapa hari lalu yang menyebabkan Makam Resabaya kini padang njembrang seperti pasar malem,
maka seluruh pemuda tetep berangkat ziarah. Tetapi karena hujan deras dan
terjebak di makam harus ngiub /
berteduh di cungkup, ngaji malam ini di batalkan dengan rasa rikuh yang luar
biasa ke sang kyai.
Ada
obrolan menarik sepulang ziarah berkumpul
di teras masjid. Obrolan tersebut adalah mengenang bagaimana pemuda / remaja
Masjid Baiturrahman Ngasinan membantu Panitia Rehab Masjid Baiturrohman mencari
dana untuk pembangunan rehab.
1.
Latar belakang masalah
Memang Masjid
Baiturrohman Ngasinan sekarang sudah begitu megah, yaa gak kalah dengan Masjid
Dian Al Mahri Kubah Emas Depok. (wakwaw.. ngimpi!!!). Tetapi masa pembangunanya
memerlukan perjuangan yang luar biasa dari panitia / Takmir masjid Baiturrahman
yang di ketuai oleh Bpk Djari Aminudin. Panitia yang di bentuk memang bekerja
keras mencari dana, tetapi karena faktor krang kompaknya panitia akhirnya
membuat pencarian data begitu tersendat sendat. Dari Rp 650.000.000 yang di
anggarkan sampai jalan waktu 2 tahun baru bisa mengumpulkan dana sekitar
Rp.60.000.000,-
Berkaca
dari masalah itulah, tahun 2007 Remaja masjid baiturrahman di bawah pimpinan
Gus masruh Sa’bani menggelar musyawarah dan
memutuskan untuk ikut berpartisipasi menggalang dana pembangunan rehab
Masjid Baiturrohman. Bagaimana caranya? Itulah yang di bahas..
Terinspirasi
dari senior senior Irmas yang terdahulu dalam mencari dana pembuatan gedung
Ponpes Darussalam Ngasinan, dengan cara “ngelist”, yang artinya meminta
sumbangan door to door dari rumah ke
rumah, maka IRMAS baiturrahman pun sepakat untuk mencoba ngelit dana
pembangunan Masjid Baiturrahman. Dari rapat itu, pengurus segra berkordinasi
dengan Bpk Solehudin, Kyai Bakri dan tentu saja ketua panitia Bpk Djari
Aminudin untuk meminta izin dan menyampaikan tujuan kami.
2.
Pelaksanaan Ngelist
Gayung
bersambut, apa yang di sampaikan oleh pengurus IRMAS Baiturrohman di sambut
baik oleh kalangan sesepuh. Mereka mendorong agar rencana tersebut segra di
laksanakan dan siap memback-up segala
keperlua serta akibat yang ditimbulakn dari pelaksanaan rencana ngelist
tersebut. Dalam persiapan pelaksanaan ngelist, pengurus melakukan beberapa
langkah yaitu :
1. Mengumpulkan
seluruh remaja, untuk audiensi dengan mantan Irmas yang pernah ngelist dan
sesepuh untuk mebicarakan teknis ngelist dan waktu untuk action.
Musyawarah
kali ini di hadiri oleh cukup banyak peserta, karena seluruh remaja Ngainan
berkumpul, mantan mantan irmas seperti Pak Bedi, Lisin, Pak Kodi, Pak Duki,
Koji dll hadir serta sesepuh dan panitia rehab.
Ada beberapa tema pembahasan yaitu :
a.
Support dan apresiasi dari sesepuh, disini
sesepuh meniming imingi ganjaran yang besar bagi seluruh remaja agar mereka
semangat!! Surga broo.. sapa gak tertarik coba!
b.
Gambaran dan teknis ngelist, di sampaikan oleh
mantan irmas, mereka menceritakan kisah suka dan duka ngelist, tapi yang
kebanyakan di ceriatakan adalh sukanya, dukanya walau diceritak seolah olah
menjadi cerita lucu seperti di usir, di cueki, dll. Intinya cerita mereka
menjadi bekal berharga serta motivasi bagi calon pengelit pengelist. Haha
c.
Pernyataan siap dan Pembagian kelompok. Sesuia
rencana, setiap kelompok terdiri dari 2 remaja, dengan kriteria 1 remaja yang
sudah dewasa dan di anggap berpengalaman dan satu lagi adalah juniornya, untuk
mengindari adanya kelompok yang terdiri dari 2 remaja yang kurang dewasa dan
kasihan jika menghadapi masalah di pelaksanaan.
Adapun pasangan ngelit tersebut adalah :
-
Muslim dan Rozikin ke Kec. Gandrungmangu Cilacap
(nge-bis)
-
Husen dan Mukhozin ke Pejagoan Kebumen (nge-bis)
-
Masruh Sa’bani dan Samsul anwar ke Purworejo –
Yogyakarta (nge-bis)
-
Jamaludin Aziz dan Ahmad wahyudi ke Karang lewas
Purwokerto (nge-bis)
-
Subhan dan wahyudianto ke Banjarnegara (nge-bis)
-
Fathul Mungin dan Syariful Mukminin ke
Gandulekor Klampok (motor)
-
Ahmad Rifangi dan Andy Wibowo ke Cilongok
(motor)
-
Basirun dan Imam Rifangi ke Kawunganten Cilacap
(motor)
-
M Banani dan Haryanto ke Tambak Banyumas
(nge-bis)
-
Syaiful Anwar dan Ahmad Sayhroni ke Wonosobo
(nge-bis)
-
Wilujeng dan Mustolih ke Wonosobo (nge-bis)
Itulah peserta ngelits IRMAS baiturrahman periode
pertama, di periode kedua selain rute yang berbeda, juga mendapat beberapa
tambahan amunisi peserta dari pemuda yang belum begitu tua tapi sudah menikah
seperti slamet enggong, Abror, Cemeng Kotole, dll.
Selain pengelompokan juga ada kordinator dan
penanggung jawab :
-
Pelindung Kepala Desa Kaliwedi, Ketua Takmir
Masjid, Kyai Sepuh
-
Penanggung Jawab : Ketua Panitia Rehab
-
Bidang Hukum (jika terjadi sesuatu pada anggota,
maka Pak Duki dan pak Soleh harus menyelesaikan masalahnya dan datang langsung
ke lokasi)
-
Koordinator keseluruhan : Ketua IRMAS
Baiturrohman ( Gus Masruh Sa’bani)
-
Bidang perlengkapan dan adminstrasi : jamaludin
Aziz
-
Pelaporan permasalahan, koordinasi antar
kelomoik, cek harian, : Ipunk Capunk
2. Musyawarh
lanjutan untuk memberikan bekal serta persyaratan serat apa saja yang harus di
bawa oleh tim ngelist
Perjalan jauh
dan berhari hari tentu membutuhkan perencanaan dan persiapn yang matang,
terlebih lagi diluar daerah sendiri juga harus dengan admintrasi yang lengkap.
Maka dari itu panitia memberikan bekal
dan kelengkapan adminstrasi untuk di bawa di perjalanan sebagai berikut
:
-
Proposal 2 jilid ( Proposal harus dijaga dengan
baik jangan samapi hilang, karena di khawatirkan bisa dislah gunakan oleh orang
yang tidak baik)
-
Surat tugas dari panitia di tandatangani Ketua,
Takmir, Kyai, dan Kepala Desa kaliwedi
-
Identitas diri seperti KTP harus dibawa.
-
Uang transport untuk berangkat ke lokasi dan
makan hari pertama. (selebihnya boleh menggunakan uang dari hasil sumbangan
seperlunya kebutuhan yaitu transport dan makan, rokok di anjurkan memakai uang
sendiri) untuk yang dekat paling di beri sangu Rp.20.000,- terjauh Rp 75.000 /
kelompok ( so pasti, kekurangan di tanggung pribadi)
-
Setiap kelompok harus memiliki minimal 1 handphone
untuk memantau dan laopran jika terjadi masalah selama menjalankan tugas. (
pulsa modal sendiri)
-
Bagi beberapa kelompok yang menggunakan motor
kelengkapan surat harus dibawa agar tidak menambah masalah baru.
3. Pemberangkatan
masal pasukan
Moment ini menjadi
moment yang mengharukan, minggu pagi itu 80% pasukan berangkat bersama sama.
Pagi itu sekitar pukul 06.30 WIB semua remaja berkumpul di pondok, masing
masing berpakaian rapi muslim dan berpeci/kopyah. Di punggung mereka tergantung
tas besar berisi pakaian ganti dan keperluan lain. Setelah berdoa dan
berkomitmen bersama secara sedserhana, pasukan pun berangkat ke Randegan /
jalan raya untuk naik bis. Di sini semua bersalamn dan berpelukan serta saling
mendoakan keselamatan dan kesuksesan menjalankan tugas, karena akan berpencar.
“wis ya pisah, moga moga koe waras slame, lancar tugase, lan sukses hasile
serta bisa balik ketemu maning” itu kata kata yang terucap dari mereka semua.
Hiks hiks
Daaan,
berangkatlah mereka berjihad, demi agama Allah!! Allahu Akbar!! Wew kaya perang
ya? he
Akhirnya, Setelah satu minggu
seluruh pasukan yang dikirimkan kembali dalam keadaan selamat dan berhasil
memberikan sedikit dana tambahan pembangunan bagi panitia rehab masjid
Baiturrohman Ngasinan. Kalau tidak salah untuk periode pertama bisa mengumpulkan uang sejumlah
RP.13.000.000 kurang lebihnya. Jumlah yang cukup lumayan waktu itu.
Ada banyak sekali kisah unik dan
menarik dari seluruh remaja yang pergi menggalang dana. Kisah itu akan kami
ceriatak di post selnjutnya.. jangan di lewatkan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar