Kamis, 15 Januari 2015

MBAH MAHBUB NGASINAN



MBAH MAHBUB

Waliyullah pembuka dukuh Ngasinan

 


Makam Mbah Mahbub sedang di ziarahi
Di daerah kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas, nama Mbah Mahbub mungkin masih agak asing. Namun bagi masyarakat Desa kaliwedi nama ini begitu terkenal. Beliau adalah seorang tokoh yang membuka grumbul Ngasinan Desa Kaliwedi yang tadinya masih hutan belantara menjadi sebuah pemukiman penduduk.

Mbah Mahbub tidak hanya berjasa membangun pemukiman baru, namun juga berjasa besar membuat pondasi kultur masyarakat Ngasinan menjadi masyarakat dengan kultur Relijius dan Islami. Beliau menghasilkan keturunan dengan bekal ilmu agama yang cukup sehingga sampai saat ini grumbul Ngasinan menjadi daerah dengan kultur keislaman yang dianggap lebih menonjol di bandingkan daerah lainya.

Mbah Mahbub sendiri bukan orang asli Banyumas, tetapi beliau adalah pendatang yang berasal dari Dukuh Alang alang amba Desa Girigondo Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Ada dua fersi tentang silsilahnya, versi pertama Beliau merupakan keturunan dari Kanjeng Raden Rohmatulloh (Sunan Ampel) dan Kanjeng raden Kosim (Sunan Drajat). Sedangkan versi kedua beliau memiliki garis keturunan dari kerajaan mataram Kartasura  dan awalnya majapahit yaitu Raja Brawijaya turun sampai Sultan amangkurat dan sampai ke Ulama terkenal Yaitu Mbah Nur Iman Mlangi Jogjakarta. Wallahu a’lam

Komplek makam Mbah Mahbub di puncak Bukit Resabaya
Kakeknya adalah KH Nur Muhammad seorang ulama waliyullah penyebar islam di Kedu selatan tepatnya di daerah perworejo, sedangkan ayahnya adalah KH Kistubo seorang ulama terkenal sekaligus Imam masjid di pemerintahan Kutoarjo, atau seorang penghulu (pengulu landrat. KH Kistubo dan Putra KH Kistubo yang bernama  KH Abu Bakar adalah perintis pengadilan Agama di Kabupaten Purworejo yang di akui sejarahnya disana.  

Makam KH Nur Muhammad alang alang amba
 Berikut ini adalah silsilah Mbah Mahbub dari Kanjeng Sunan Ampel :
1. Kanjeng Sunan Ampel (Raden Rohmat)
2. Kanjeng Sunan Drajat (Raden Qosim)
3. Kyai Ageng Lamongan
4. Kyai Ageng Surya Alam
5. Kyai Ageng Muhammad Ilyas
6. Kyai Zanzani
7. KH Nur Muhammad Alang alang amba 
8. Simbah Kyai Kistubo
9. Simbah Kyai Mahbub

Berbeda dengan ayah dan saudaranya (KH Abu Bakar) yang menjadi orang di pemerintahan, Mbah Mahbub memilih pergi ke daerah terasing untuk berdakwah agama islam, di daerah barat. Akhirnya sampailah beliau di grumbul Ngasinan dan bermukim di daerah ini sampai akhir hayatnya.

     Sampai sekarang makam beliau ramai di ziarahi, karena masyarakat meyakini bahwa beliau adalah seorang waliyullah  pembawa ajaran islam ke daerah Ngasinan dan sekitarnya. Dan sampai sekarang makam Mbah Mahbub banyak di datangi peziarah dari bermacam penjuru. Menurut orang orang tua, dulu semasa muda KH Habib Lutfi Bin yahya pekalongan sering bersiarah ke makam mbah Mahbub mengikuti Gurunya KH Abdul Malik Kedung paruk.
         Wafatnya Mbah Mahbub tidak tercatat dalam sejarah, namun masyarakat Ngasinan memperingati Haul Mbah Mahbub setiap Minggu pertama Bulan robiul awal, dimana seluruh keturunan Mbah Mahbu  dari Ngainan, Leler, Kebasen, sampang, Kesgihan, Kawunganten, Gandrungmangu, Cipari, Sidareja, Majenang ciamis dan lain lain datang untuk menghormati haul Al Maghfurlah simbah Mahbub.
        semoga Allah selalu mengangkat derajat beliau sebagai seorang yang dekat dengan Allah SWT. Amin

6 komentar:

  1. khaul y setiap pa y.....aq kta y masih keturunan y beliau

    BalasHapus
  2. semoga bisa jadi refensi kita agar lebih mengenal kekasih alloh....

    BalasHapus
  3. Maaf, bisa tolong dicantumkan silsilsah keturunan mbah mahbub kebawah ?

    BalasHapus
  4. Usaha penulisan sejarah yang baik, semoga bisa dilanjutkan ke dan orang lain bisa berkontribusi terhadap kelengkapan sejarah Ngasinan. Barangkali suatu saat akan tinggal kenangan, hal ini akan menjadi hal yang sangat berharga. TTD Sofa at Taftazani

    BalasHapus
  5. Maaf koreksi sedikit nomor 8 insya'alloh yang benar KH. Muhammad Kastuba, dlm babad Diponegoro disebutkan Syekh Muhammad Kastuba Mursyid Thoriqoh Syathariyah

    BalasHapus